Sabtu, 07 Maret 2015

validitas dan reliabilitas



Dilihat dari mutunya, instrument asesmen dapat dibedakan menjadi dua kelompok yang sering digunakan, yaitu instrument standar (standardized test, standardized instrument) dan instrument tidak standar. Suatu instrument dikatakan standar bila instrument tersebut telah diuji berbagai aspek kebaikannya, misalnya reliabilitas, validitas, dan daya pembeda soal dari item – itemya. Sedangkan instrument yang tidak standar (tidak dibakukan) aspek – aspek tersebut tidak dikitahui secra pasti.
Instrument yang baku biasanya dilengkapi perangkat instrument, yang disebut dengan nama “MANUAL”. Dalam manual biasanya tercantum:
·         Penjelasan tentang aspek – aspek yang diungkap
·         Kegunaan instrument
·         Cara pengadministrasian (cara pelaksanaan, pemeriksaan, sampai scoring)
·         Norma yang digunakan
·         Penjelasan tingkat kebaikan instrument dan car pembakuannya.
Berikut ini akan diuraikan secara singkat mengenai konsep validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya pembeda soal.
1.      Validitas
Validitas menunjukkan tingkat ketepatan suatu alat instrument (tes ataupun nontes) dalam mengukur aspek yang hendak diukur, atau mengungkap data yang hendak diungkap. Setiap alat/ instrument harus hanya mengukur satu dimensi atau aspek saja. Suatu tes hasil belajar dikatakan valid kalau hanya mengungkap hasil belajar tertentu saja. Mistar hanya mengukur panjang atau jarak, timbangan hanya mengukur berat, tes matematika soal – soalnya harus hanya mengukur pengetahuan matematika saja dan sebagainya,
Tidak mustahil, dalam soal matematika terdapat unsur bahasa atau bentuk soal yang belum dikenal oleh siswa, sehingga berhasil tidaknya siswa menjawab soal tersebut tidak semata – mat ditentukan oleh pengetahuan di bidang matematika, melainkan ditentukan pula oleh kemampuan memahami bahasa, bentuk soal dan sebagainya. Tes seperti ini kurang valid. Suatu tes yang hanya mengukur satu dimensi, biasanya soal yang satu dengan soal yang lain memiliki keterkaitan yang erat. Karena itu disyaratkan bahwa setiap aspek/ subtes/ soal harus berkorelasi tinggi dengan satua  sama lain sehingga dapat dijadikan bukti bahwa senua aspek tersebut memang merupakan bagian dari aspek yang lebih luas. Jika tidak, konsekuensinya skor- skor untuk masing – masing soal jangn dijumlahkan begitu saja sebagai skor total.
Berdasarkan konsep di atas, maka validitas itu akan selalu terkait dengan pertanyaan:
·         Valid dalam hal apa?
·         Valid untuk siapa?
Tes yang valid untuk mengukur bakat, tidak akan valid jika digunakan untuk mengukur minat. Demikian juga tes yang valid untuk siswa SMA kelas XII, tidak akan valid untuk mahasiswa atau siswa SMP. Dengan demikian, menguji validitas suatu tes berarti berarti kita membandingkan tes yang kita buat dengan suatu criteria tertentu.

2.      Reliabilitas
Reliabilitas tes menunjukkan tingkat keajegan suatu tes, yaitu sejauh mana tes tersebut dapat dipercaya untuk menghasilkan skor yang ajeg. Kecermatan hasil pengukuran ditentukan oleh banyaknyainformasi yang dihasilkan dan sangat berkaitan dengan satuan ukuran dan jarak rentang (range) dari skala yang digunakan. Dlam mengukur berat sebuah cincin emas, pengukuran dengan timbangan yang bersatuan milligram dan berjarak rentang antar 0 - 1000mg, tentu akan menghasilkan ukuran yang lebih teliti daripada menggunakan timbangan dengan satuan kilogram dengan berjarak rentang 0 – 100 kg. begitu pula dengan tes prestasi belajar. Sebuah tes dengan jumlah soal yang banyak dan seluruh soalnya bertaraf kesukaran sedang (on target) bagi orang yang menempuh, tentu akan menghasilkan informasiyang lebih teliti mengenai orang yang diukur, jika dibandigkan dengan tes yang soalnya sedikit dan tingkat kesukarannya rendah (off target). Dengan kata lain, soal – soal sebuah tes jangan terlalu dibawah atau diatas kemampuan tingkat pembelajaran siswa, dan tingkat kesukaran butir soalnya harus relative homogen.
Menurut balitbangdikbud, mengenai keajegan (consistency) dari skor suatu tes, dapat dibedakan menjadi keajegan internal dan keajegan eksternal. Keajegan internal adalah sejauh mana butir – butir soal sebuah tes itu homogeny baik dari segi tingkatr kesukaran maupun dari segi bentuk soal/prosedur menjawabnya. Jadi tingkat kesukaran soal harus sesuai dengan tingkat kemampuan siswa. Tingkat keterhandalan skor dalam tes berarti (1) homogenitas butir soal, dan kehandlan butir – butir soal dalam mengungkap perbedaan kemampuan yang terdapat di kalangan siswa
Keajegan eksternal adalah sejauhmana skor yang dihasilkan dari tes tersebut kepada sekelompok orang akan tetap sama sepanjang orang tersebut belum berubah. Hal ini dapat diuji dengan indeks korelasi dari tes retes atau dengan parallel form
Teknik pengujian reliabilitas suatu instrument dapat dilakukan dengan beberapa cara/teknik. Setiap teknik/cara akan menghasilkan jenis reliabilitas yang berbeda.
Di muka sudah dikatakan bahwa reliabilitas merujuk kepada keajegan suatu tes dalam menghasilkan skor yang relative konsisten. Ini berarti bhwa tes yang reliable akan mampu memberikan skor yang relative konstan walaupun dibrikan pada situasi yang berbeda – beda. Ada tiga cara untuk menetahui reliabilitas, yang prinsipnya adalah menghitung indeks korelasi. Tiga cara tersebut adalah :
·         Metode tes ulang (tesretest method)
·         Metode tes parallel (parallel test method)
·         Tekhnik belah dua (splithalf method)

1 komentar:

  1. gioco digitale - stillcasino
    gioco digitale - stillcasino.com - $50 WELCOME BONUS COUPON. 2021. 1 WELCOME BONUS COUPON. 2021. 1 WELCOME BONUS COUPON. 온카지노 2021. $50 WELCOME BONUS 10cric COUPON. 2021. 1 WELCOME BONUS COUPON. gioco digitale 2021. 1 WELCOME BONUS COUPON. 2021. 1 WELCOME BONUS

    BalasHapus

luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com