Dilihat dari mutunya, instrument asesmen dapat dibedakan menjadi dua kelompok yang sering digunakan, yaitu instrument standar (standardized test, standardized instrument) dan instrument tidak standar. Suatu instrument dikatakan standar bila instrument tersebut telah diuji berbagai aspek kebaikannya, misalnya reliabilitas, validitas, dan daya pembeda soal dari item – itemya. Sedangkan instrument yang tidak standar (tidak dibakukan) aspek – aspek tersebut tidak dikitahui secra pasti.
Instrument yang baku biasanya
dilengkapi perangkat instrument, yang disebut dengan nama “MANUAL”. Dalam
manual biasanya tercantum:
· Penjelasan
tentang aspek – aspek yang diungkap
· Kegunaan
instrument
· Cara
pengadministrasian (cara pelaksanaan, pemeriksaan, sampai scoring)
· Norma yang
digunakan
· Penjelasan
tingkat kebaikan instrument dan car pembakuannya.
Berikut ini akan diuraikan secara singkat mengenai
konsep validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya pembeda soal.
1. Validitas
Validitas menunjukkan tingkat
ketepatan suatu alat instrument (tes ataupun nontes) dalam mengukur aspek yang
hendak diukur, atau mengungkap data yang hendak diungkap. Setiap alat/
instrument harus hanya mengukur satu dimensi atau aspek saja. Suatu tes hasil
belajar dikatakan valid kalau hanya mengungkap hasil belajar tertentu saja.
Mistar hanya mengukur panjang atau jarak, timbangan hanya mengukur berat, tes
matematika soal – soalnya harus hanya mengukur pengetahuan matematika saja dan
sebagainya,
Tidak mustahil, dalam soal
matematika terdapat unsur bahasa atau bentuk soal yang belum dikenal oleh
siswa, sehingga berhasil tidaknya siswa menjawab soal tersebut tidak semata –
mat ditentukan oleh pengetahuan di bidang matematika, melainkan ditentukan pula
oleh kemampuan memahami bahasa, bentuk soal dan sebagainya. Tes seperti ini
kurang valid. Suatu tes yang hanya mengukur satu dimensi, biasanya soal yang
satu dengan soal yang lain memiliki keterkaitan yang erat. Karena itu
disyaratkan bahwa setiap aspek/ subtes/ soal harus berkorelasi tinggi dengan
satua sama lain sehingga dapat dijadikan bukti bahwa senua aspek tersebut
memang merupakan bagian dari aspek yang lebih luas. Jika tidak, konsekuensinya
skor- skor untuk masing – masing soal jangn dijumlahkan begitu saja sebagai
skor total.
Berdasarkan konsep di atas, maka
validitas itu akan selalu terkait dengan pertanyaan:
· Valid dalam
hal apa?
· Valid untuk
siapa?
Tes yang valid untuk mengukur bakat,
tidak akan valid jika digunakan untuk mengukur minat. Demikian juga tes yang
valid untuk siswa SMA kelas XII, tidak akan valid untuk mahasiswa atau siswa
SMP. Dengan demikian, menguji validitas suatu tes berarti berarti kita
membandingkan tes yang kita buat dengan suatu criteria tertentu.
2. Reliabilitas
Reliabilitas tes menunjukkan tingkat
keajegan suatu tes, yaitu sejauh mana tes tersebut dapat dipercaya untuk
menghasilkan skor yang ajeg. Kecermatan hasil pengukuran ditentukan oleh
banyaknyainformasi yang dihasilkan dan sangat berkaitan dengan satuan ukuran
dan jarak rentang (range) dari skala yang digunakan. Dlam mengukur berat
sebuah cincin emas, pengukuran dengan timbangan yang bersatuan milligram dan
berjarak rentang antar 0 - 1000mg, tentu akan menghasilkan ukuran yang lebih
teliti daripada menggunakan timbangan dengan satuan kilogram dengan berjarak
rentang 0 – 100 kg. begitu pula dengan tes prestasi belajar. Sebuah tes dengan
jumlah soal yang banyak dan seluruh soalnya bertaraf kesukaran sedang (on
target) bagi orang yang menempuh, tentu akan menghasilkan informasiyang
lebih teliti mengenai orang yang diukur, jika dibandigkan dengan tes yang
soalnya sedikit dan tingkat kesukarannya rendah (off target).
Dengan kata lain, soal – soal sebuah tes jangan terlalu dibawah atau diatas
kemampuan tingkat pembelajaran siswa, dan tingkat kesukaran butir soalnya harus
relative homogen.
Menurut balitbangdikbud, mengenai
keajegan (consistency) dari skor suatu tes, dapat dibedakan menjadi
keajegan internal dan keajegan eksternal. Keajegan internal adalah sejauh mana
butir – butir soal sebuah tes itu homogeny baik dari segi tingkatr kesukaran
maupun dari segi bentuk soal/prosedur menjawabnya. Jadi tingkat kesukaran soal
harus sesuai dengan tingkat kemampuan siswa. Tingkat keterhandalan skor dalam
tes berarti (1) homogenitas butir soal, dan kehandlan butir – butir soal dalam
mengungkap perbedaan kemampuan yang terdapat di kalangan siswa
Keajegan eksternal adalah sejauhmana
skor yang dihasilkan dari tes tersebut kepada sekelompok orang akan tetap sama
sepanjang orang tersebut belum berubah. Hal ini dapat diuji dengan indeks
korelasi dari tes re – tes atau dengan parallel form
Teknik pengujian reliabilitas suatu
instrument dapat dilakukan dengan beberapa cara/teknik. Setiap teknik/cara akan
menghasilkan jenis reliabilitas yang berbeda.
Di muka sudah dikatakan bahwa
reliabilitas merujuk kepada keajegan suatu tes dalam menghasilkan skor yang
relative konsisten. Ini berarti bhwa tes yang reliable akan mampu memberikan
skor yang relative konstan walaupun dibrikan pada situasi yang berbeda – beda.
Ada tiga cara untuk menetahui reliabilitas, yang prinsipnya adalah menghitung
indeks korelasi. Tiga cara tersebut adalah :
· Metode tes
ulang (tes – retest method)
· Metode tes
parallel (parallel test method)
· Tekhnik
belah dua (split – half method)
gioco digitale - stillcasino
BalasHapusgioco digitale - stillcasino.com - $50 WELCOME BONUS COUPON. 2021. 1 WELCOME BONUS COUPON. 2021. 1 WELCOME BONUS COUPON. 온카지노 2021. $50 WELCOME BONUS 10cric COUPON. 2021. 1 WELCOME BONUS COUPON. gioco digitale 2021. 1 WELCOME BONUS COUPON. 2021. 1 WELCOME BONUS